Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi rumus-rumus penting untuk trigonometri, kecepatan potong, laju pemakanan, dan banyak lagi. Anda akan mendapatkan wawasan praktis untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pemesinan Anda. Bersiaplah untuk membuka rahasia di balik pengerjaan logam yang mulus!
1. tgθ = b / a ctgθ = a / b
2. Sinθ = b / c Cos = a / c
Vc = (πDS)/1000
F = SZFz
Kerang = (ae * ae) / 8R
Φ=√2R2
X. Y = D / 4
Q = (aeapF)/1000
Fz=hm * √(D/ap)
Kedalaman perkakas = ketebalan pelat - tinggi perkakas + ujung bor (0,3D)
T (menit) = L (menit) / N (rpm) * f (mm/putaran) = πDL / 1000vf
Tabel faktor bor fz
Dia. mm | Pisau umpan mm/putaran |
1.6~3.2 | 0.025~0.075 |
3.2~6.4 | 0.05~0.15 |
6.4~12.8 | 0.10~0.25 |
12.8~25 | 0.175~0.375 |
>25 | 0.376~0.625 |
1 inci = 25,4 mm.
Di bawah ini adalah jawaban atas beberapa pertanyaan yang sering diajukan:
Rumus untuk menghitung kecepatan potong dalam pemesinan CNC adalah:
Dimana:
Contohnya, jika Anda memesin benda kerja dengan diameter 25 mm pada kecepatan spindel 4.500 rpm, kecepatan pemotongan akan dihitung sebagai berikut:
Untuk mengonversikannya ke meter per menit, bagi dengan 1000:
Formula ini sangat penting untuk mengoptimalkan proses pemesinan, memastikan efisiensi, umur pakai alat, dan mencapai hasil akhir permukaan yang diinginkan.
Untuk menentukan kecepatan rotasi (RPM) untuk mesin CNC, Anda menggunakan rumus:
di mana ( N ) adalah kecepatan putaran dalam putaran per menit (RPM), ( Vc ) adalah kecepatan potong dalam meter per menit (m/menit), dan ( D ) adalah diameter pahat dalam meter (m). Sebagai contoh, jika kecepatan potong (Vc) adalah 100 m/menit dan diameter pahat (D) adalah 0,025 m (25 mm), maka perhitungannya adalah:
Formula ini memastikan bahwa Anda mencapai kecepatan rotasi yang benar berdasarkan kecepatan potong dan diameter pahat, yang sangat penting untuk pemesinan yang presisi.
Variabel utama dalam menghitung laju pemuatan untuk operasi CNC adalah:
Variabel-variabel ini sangat penting untuk menentukan laju pemakanan yang sesuai, memastikan pemesinan yang tepat dan efisien.
Daya pemotongan dalam pemesinan CNC dihitung dengan menggunakan rumus:
Pc = MRR × k
di mana (Pc) adalah daya potong, (MRR) (Material Removal Rate) adalah volume material yang dihilangkan per satuan waktu, dan (k) adalah gaya potong spesifik.
Untuk menguraikannya lebih lanjut:
Contoh perhitungan: Untuk operasi pemesinan dengan kedalaman potong ( ap ) 3 mm, laju pemakanan (f) 0,2 mm/rev, dan kecepatan potong (Vc) 120 m/menit, jika gaya potong spesifik (k) untuk material adalah 3100 MPa, maka daya potong (Pc) dapat dihitung sebagai berikut:
Contoh yang disederhanakan ini mengilustrasikan konsep inti penghitungan daya pemotongan dalam pemesinan CNC, memastikan pengoperasian yang efisien dan presisi.
Dalam pemesinan CNC, beberapa formula utama digunakan untuk perhitungan ulir guna memastikan presisi dan kompatibilitas. Ini termasuk:
Perhitungan Pitch Benang:
di mana ( P ) adalah pitch ulir, ( L ) adalah panjang ulir, dan ( n ) adalah jumlah ulir.
Perhitungan Diameter Lubang Inti:
di mana (d_4) adalah diameter lubang inti, (D) adalah diameter nominal, dan (P) adalah pitch.
Perhitungan Diameter Lubang untuk Penyadapan:
Perhitungan Kedalaman Ulir:
Benang Metrik:
Benang British Standard Whitworth (BSW):
Perhitungan Diameter Pitch:
di mana koefisien untuk profil gigi 60° biasanya 0,6495.
Perhitungan Diameter Kecil:
Formula ini sangat penting untuk perhitungan ulir yang akurat dan presisi dalam pemesinan CNC, yang mencakup berbagai aspek seperti pitch ulir, diameter lubang inti, kedalaman ulir, diameter pitch, dan diameter minor.
Kekasaran permukaan teoretis dalam operasi CNC dihitung dengan menggunakan rumus
dimana ( h ) adalah kekasaran permukaan teoritis, ( f ) adalah umpan per putaran, dan ( Re ) adalah radius sudut sisipan. Sebagai contoh, jika pemakanan per putaran (f) adalah 0,1 mm/putaran dan radius sudut sisipan (Re )) adalah 0,5 mm, perhitungannya adalah
Perhitungan ini membantu dalam menentukan kehalusan yang diharapkan dari permukaan mesin berdasarkan parameter pemotongan dan geometri alat.